Pulsagram Pulsa Elektronik, layanan pulsa elektronik Pulsagram, bisnis pulsa elektronik.
Tadi baru saja saya pulang dari rumah beberapa orang teman. Ngobrol banyak hal sambil menikmati suasana malam. Sudah lebih dari satu tahun ini mereka bekerja sama dengan saya dalam distribusi penjualan pulsa elektronik. Usaha kecil-kecilan yang dulu saya rintis dan jalankan secara iseng. Bagaimana tidak iseng, sampai sekarang pun saya masih canggung saat menyadari ternyata sudah lebih dari satu tahun saya menjalankan bisnis itu. Bisnis yang saya jalankan di sela-sela rutinitas pekerjaan saya. Untung aja memang selalu ada selanya. Dulu saya fikir hasilnya paling-paling saya gunakan untuk menutupi biaya pemakaian pulsa di ponsel saya. Kalau ada lebihnya dikumpul-kumpulin, siapa tau nanti kepingin beli kapal tanker. Wekekeke….
Tapi sekarang saya mulai berubah fikiran, tidak sekedar iseng. Lho…, kenapa? Terhitung mulai tanggal 1 Mei lalu saya tidak lagi bekerja di kantor yang sudah 12 tahun menjadi tempat saya menjalani kesibukkan rutin di bidang maritim. Yup, itu kantor pelabuhan khusus di pulau kecil ini. Sekarang, dari seorang praktisi bidang maritim banting setir menjadi tukang jual pulsa elektronik? Kenapa tidak? Saya kan perlu makan juga dan harus terus melanjutkan kehidupan ini. Kalau itu bisa saya lakukan, ya saya akan lakukan. Meskipun bidang yang sekarang saya kerjakan sangat jauh berbeda dengan pekerjaan yang dulu saya geluti.
Jika terpaksa dihadapkan pada kenyataan, orang jadi harus memilih. Jangan berfikir dulu apakah yang dipilih itu sudah benar atau salah. Tidak ada waktu untuk itu. Jalani saja dulu. Kita hanya perlu sebuah proses. Sebuah proses yang akan memberikan pelajaran pada kita. Dalam hidup ini hanya ada dua akibat dari sebuah keputusan, berhasil atau gagal. Posisi aman hanya untuk orang yang suka berkhayal.
Seorang teman sempat melontarkan candanya pada saya. Dulu kerja di bidang perhubungan (maksudnya kerja di pelabuhan laut), sekarang kerja di bidang telekomunikasi, bagian distribusi pulsa elektronik. Wekekekeke…. Sialan teman itu. Tapi ndak apa. Baru itu peluang yang saya lihat. Kalau saya tekuni lalu saya kembangkan, mungkin suatu hari nanti dia akan terkejut ketika tahu saya sudah jadi pemegang saham mayoritas sebuah perusahaan operator seluler di negeri ini. Wah…, benar-benar maut khayalan ini.
Sedikit informasi yang ingin saya berikan untuk sampeyan yang sedang baca posting ndak nggenah ini. Saat ini saya menggunakan jasa layanan dari PulsaGram dalam menjalankan bisnis penjualan pulsa elektronik. Saya tidak menjualnya secara langsung, tapi merekrut beberapa orang teman sebagai agen distribusi. Mereka yang menjualkan pulsa elektronik itu. Mereka itu teman-teman dekat saya yang memang langsung saya rekrut. Ada juga beberapa orang dari luar daerah yang sudah menjadi agen saya. Beberapa diantaranya menghubungi saya karena rekomendasi dari teman-teman yang sudah lebih dulu menjadi agen saya. Dan ada juga yang melakukan registrasi sendiri melalui web replika. Secara ndak sengaja saya sudah membangun jaringan bisnis pulsa elektronik. Itu benar-benar di luar dugaan saya.
Awalnya ini cuma iseng dan saya fikir akan berakhir dengan cara iseng juga. Justru mulai berawal lagi dengan cara yang mulai serius. Memang, jaringan itu masih kecil. Tapi kalau saya mau bekerja lebih keras lagi, kemungkinan bisa makin besar. Iya, kan. Semakin besar jaringan yang saya kembangkan, logikanya keuntungan yang saya peroleh akan makin banyak. Iya ndak. Itu menurut perhitungan secara logika. Tapi bagaimana kalau ternyata perhitungan secara logika itu ndak jalan? Paling tidak, saya sudah pernah menjatuhkan pilihan saya. Berhasil atau gagal, itu hanya akibat dari sebuah proses. Intinya saya sudah menjalani proses. Sudah tahu bagaimana caranya mengelola sebuah jaringan. Itu bakal jadi modal yang sangat berharga.
Nah.., kalau sampeyan kepingin tahu apa dan bagaimana layanan autorload (pengisian pulsa seluler secara mandiri) yang gunakan, silahkan klik disini. Kalau sampeyan tertarik dan merasa bisa juga menjalankan bisnis pulsa elektronik, langsung lakukan registrasi. Kalau ndak tertarik dan merasa ndak bisa, mungkin sampeyan belum beruntung. Lho…, koq gitu? Apa hubungannya?
Keris dan asal-usul senjata tradisional ini di Indonesia
-
Video: Keris dan asal-usul senjata tradisional ini di Indonesia | TV
Kampung. Senjata tradisional adalah produk budaya yang lekat hubungannya
dengan s...
7 years ago