BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


Perlevelan

Perlevelan. Info sangat penting tentang Perlevelan. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Perlevelan

MLM kedua saya hanya sekedar gabung, karena kebetulan mau pakai produknya. Modal saya kembali, karena sempat jual 1 kali. Setelah itu, karena tidak ada upline yang membantu, saya quit juga. Di MLM ke-3, saya bertahan 2 tahun dan menjalani pendidikan yang mengubah hidup saya. Tapi tidak ada kemajuan berarti dalam sisi bonus dan peringkat, dan saya akhirnya frustrasi. Sehingga ujung-ujungnya saya berpindah di MLM ke-4 yang saya geluti sekarang. Bukankah seorang pemenang tidak pernah menyerah??? Pepatah mengatakan: Bila anda menyerah, anda pasti kalah. Bila anda terus berjuang, ada kemungkinan anda menang. Lalu mengapa berpindah MLM? Saya teringat sebuah kata-kata Robert Kiyosaki di bukunya Retire Young Retire Rich. Seorang pemenang tahu kapan dia kalah, dan dia akan berusaha untuk menang di tempat lain. Orang yang kalah ngotot terus sehingga makin kalah. Ini yang terjadi di meja judi, sehingga banyak yang bangkrut, karena tidak terima dia rugi, dan ingin menebus kerugiannya, sehingga malah rugi lebih banyak. Sebuah hal sederhana meyakinkan saya untuk pindah. Saya menghitung potensi penghasilan saya di tempat lama, berdasarkan data para top performers (jangan melihat data prestasi orang malasnya) di MLM lama. Ternyata tidak terlalu tinggi. Perlu waktu yang lama atau perjuangan ekstra berat. Saya tidak sanggup presentasi 16 jam per hari non-stop secara konsisten untuk berhasil. Saya tidak sanggup bila penghasilan saya tetap di bawah Rp.5 juta per bulan selama 1-2 tahun berikutnya, bila saya ingin beli rumah dan mobil. Sehingga saya ambil kesimpulan: kalau saya fight, hasilnya masih tetap tidak seberapa. Lebih baik quit. Di MLM baru, saya pun tidak serta-merta bergabung. Saya cek dulu top dan average performers, potensi pendapatan mereka, business plan-nya, dsb, baru saya memutuskan untuk gabung. Hasilnya luar biasa. Dengan modal minimal, bulan pertama bonus saya hanya Rp.44 ribu (masih belajar lagi), dan melonjak jadi Rp.5 juta lebih di bulan kedua! (Bulan ketiga masih berjalan). Pemenang bisa kalah di sebuah MLM, tetapi bila dia terus berjuang, dia bisa jadi pemenang di MLM (walaupun MLM yang lain). Ini yang paling ditakuti semua orang, termasuk saya. Ternyata tidak demikian di MLM, dan ini adalah keindahan MLM. Ketika saya pindah, saya ajak downline dan mantan downline saya. Kriteria pemilihan downline yang diajak sifatnya kasuistis: apakah memilih yang aktif atau yang pasif? Saya pribadi memilih yang pasif dulu, karena saya mengerti perasaan frustrasi mereka, dan mengajak mereka berjuang lagi di sini, juga supaya tidak kehilangan muka di mata yang aktif (tidak kehilangan integritas). Biarkan yang aktif jalan dulu di tempat lama, sambil memberi bonus pada saya di MLM lama (double-income). Tetapi bisa jadi kita memilih yang aktif dulu, karena 1 orang aktif nilainya berkali-kali lipat orang pasif. Kita bisa langsung tancap gas. Itu sebabnya saya bilang sifatnya kasuistis dan biarkan kebijaksanaan anda yang menentukan. Hanya anda yang tahu jawabannya. Dengan saya memilih yang pasif dulu, saya membuktikan: saya besar bukan semata-mata karena downline aktif saya, tetapi karena kapasitas pribadi saya yang sudah meningkat (terbukti saya naik peringkat dengan bonus besar di bulan ke-2). Downline aktif bisa lebih respek ketika diajak pindah. Kapan Berpindah?
Ini juga kasuistis. Tetapi ada beberapa panduan yang bisa saya berikan, dan jangan diikuti mentah-mentah. Pertama-tama, konsultasikan dulu pada upline sekarang, mengapa kok tidak maju-maju. Jangan bilang mau pindah, karena pasti tidak boleh. Tanyakan apa yang harus dilakukan agar bisa maju, selidiki dulu apa yang salah, dsb.


Powered By : Blogger