Byar-pet listrik PLN
Bisnis Tiket Pesawat
Aliran listrik PLN Lampung Utara yang padam sepertinya harus akrab untuk selalu kami jalani. Kalau bisa memilih, sangat masuk akal kalau saya memilih tidak ada aliran listrik yang padam. Seperti saat saya membeli bakso, maka saya mau bakso yang benar-benar sudah matang, enak, dan memenuhi standar perbaksoan sesuai dengan harga yang saya bayar. Kalau bakso yang disitu tidak memenuhi standar, maka saya akan membeli bakso yang disana saja. Toh banyak penjual bakso. Tapi aliran listrik untuk masyarakat monopolinya PLN. Terserah PLN mau menerapkan standar yang bagaimana. Pelanggan tidak punya pilihan lain. Setelah kenaikan TDL tmt 1 Juli lalu, saya dengar TDL akan naik lagi tahun depan. Kalau PLN menerapkan standar seperti yang diberikan para tukang bakso, saya kira tidak terlalu jadi masalah. Harga boleh naik, asalkan rasa dan isi tetap memuaskan. Ini malah harga naik tapi rasa dan isi tetap saja tidak karuan. Kalau seandainya bakso yang kita beli, kita tahu dimana penjual bakso yang baksonya enak dan bikin kenyang. Tapi kalau PLN? Masa' kita harus beli listrik ke Singapura atau Australia? Seandainya listrik bisa dibungkus dan dikirimkan ke rumah kita. Tapi saya cukup mengerti apa yang selalu dihadapi oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) ini. Namanya saja yang perusahaan, tapi belum pernah saya mendengar laporan keuntungan yang diperoleh setiap tahun oleh PLN. Perusahaan listrik yang sangat besar ini bahkan setiap tahun harus terus disubsidi triliunan rupiah oleh pemerintah, karena memang tidak pernah untung. Dalam perhitungan bisnis, perusahaan ini seharusnya sudah lama ditutup. Tapi berhubung pemerintah punya kewajiban memberikan aliran listrik yang harganya terjangkau kepada rakyat, terpaksa perusahaan yang selalu merugi ini harus tetap dioperasikan. Lalu bagaimana dengan tarif listrik per kWh dari PLN itu? Menurut situs, harga rata-rata listrik di Amerika Serikat hanya berkisar Rp 819/kWh. Sedangkan di negara ASEAN rata rata dibawah Rp 800/kWh. Akhirnya laporan padamnya aliran listrik PLN Lampung Utara pada hari Selasa 31 Agustus 2010 yang dimulai sejak jam 18.15 hingga tulisan ini saya akhiri pada jam 20.59. Bayangkan, listrik PLN selama berjam-jam pada era kenaikan TDL. Sebagai tambahan, saya menulis laporan padamnya listrik PLN Lampung Utara dengan bantuan aliran listrik dari generator berdaya 1.500 watt di rumah saya. Mungkin sudah hampir habis dua liter bensin dan sepertinya belum ada tanda-tanda nyala lampu lagi. Sebuah kunjuangan ke blog GarisLine.Com datang dari situs www.google.co.id dengan keyword "perbedaan jualan di facebook page dan facebook profile". Keyword koq panjang sekali ya. Sebut saja phrase saja lah. Saya belum tahu apa maksud si pengguna phrase mencari konten dengan keyword / phrase seperti itu. Mungkin dia mencari perbandingan antara berjualan menggunakan Facebook Fan Page (Halaman Penggemar Facebook) atau Facebook Profile. Bisa juga dia ingin mengetahui cara-cara berjualan melalui Facebook Page dan Facebook Profile. Yang dimaksud berjualan disini adalah berpromosi atau menawarkan produk / jasa kepada para pengguna Facebook yang lain. Mungkin pertanyaannya jadi begini, mana yang lebih baik digunakan untuk berpromosi, Facebook Fan Page atau Facebook Profile? Mari kita analisa satu per satu. Pada umumnya, para pebisnis online atau orang-orang yang berjualan secara online lebih memilih menggunakan Facebook Fan Page dan Grup Facebook dalam kegiatan berpromosi online melalui jejaring sosial Facebook. Ini untuk pilihan berpromosi secara gratis. Bisa juga kita gunakan cara pintas dengan memasang iklan di situs jejaring sosial Facebook. Iklan yang kita pasang akan tampil di semua halaman profile, Fan Page, maupun Grup di Facebook. Tapi kita harus membayar untuk bisa memasang iklan di Facebook. Dan biayanyanya pun tidak sedikit. Akhirnya banyak orang, termasuk saya, lebih suka meggunakan Facebook Fan Page atau Grup Facebook untuk berpromosi di Facebook. Meskipun cukup membutuhkan waktu dan tenaga, tapi yang penting gratis. Hasil promosinya pun tidak kalah dengan cara memasang iklan.
7 years ago